Langsung ke konten utama

HIDUP ATAU MATI

Pemeo itu sangat heroik saat perjuangan bangsa saya untuk memperoleh kemerdekaan. Terbukti ampuh untuk membakar semangat tempur 'gerilya' rakyat bersama laskar muda bambu runcing, parang, tombak, dan senjata pampasan untuk memukul mundur dari garis demarkasi dan memilih gencatan senjata, jam malam, patroli konvoi, lalu serangan udara memporakporandakan strategi manual pejuang bersembunyi total.



Ketika periode merdeka berkembang biak dari pemilu ke pemilu, presiden ke presiden berikutnya, pemeo itu bergeser ke wilayah 'kekuasaan' dan wilayah 'rakyat', serta 'pemilik modal'. Adu visi, misi, sampai strategi tender seperti iklan berjalan yang kuat etika bisnisnya: menjual dan membeli, untung dan rugi, hutang dan piutang, peluang dan risiko. Semua berujung pada hukum kemakmuran dan kesejahteraan standar manjerial: planning, organizing, controlling, and evaluation. Dengan pendekatan selalu meng-update ilmu baru dan penyeleksian sesuai kebutuhan diharapkan menemukan kiat jitu untuk tetap hidup (survive) dengan me-'mati'-kan yang lain.

Kesadaran baru dan pencerahan baru melalui proses tirakat panjang peradaban manusia, Indonesia, bangsa dan negara saya, memasuki zaman gelombang tsunami, memindah banjir kanal kota-kota, semburan gas lumpur, getaran gunung yang batuk, gempa sporadis, tanah longsor, lengkap dengan problem sosial penghuninya yang tergusur dari tempat tinggal dan mata pencahariannya.

Beberapa yang tercatat: kisah transportasi, persenjataan militer, hankam, politik dagang sapi atau kucing dalam karung (yang terbaru cicak dan buaya), ekonomi, budaya/pendidikan, dan keadilan dalam berbagai aspek kemanuisaan dan hukum(HAM). Media begitu gencar mempublikasikan isu global.

Hal paling esensial untuk sorotan ini adalah orang tidak mengkomunikasikan secara sehat tantangan HIDUP DAN MATI pada masa kini dengan pertimbangan moralitas tinggi untuk kepentingan universal dan futuristik global.

Kalau dipaksa harus memilih HIDUP atau MATI, saya akan cenderung memilih HIDUP karena keterbatasan tawaran yang diberikan kepada manusia untuk menikmatinya sepanjang usia dapat diusahakan. MATI bukan pilihan tetapi konsekuensi batas expired ketahanan fisik yang paling maksimal menopang 'titipan' napas kehidupan jiwa/roh yang mengembara di dunia manusia. Pada akhirnya MATI tidak bisa ditolak karena bukan hak kita lagi untuk memilih kematian sebagai jalan keabadian. Yang ada hanya HIDUP YANG TAK PERNAH MATI.

Kapan waktunya, saya menolak ramalan 2012.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POLITIK: POLI YANG ITIK-ITIK

Pol suguhan tayangan televisi di rumah-rumah yang suka mengisi hari-harinya di rumah rakyat. Ada rakyat yang sungguh-sungguh rakyat yang punya rumah, namun ada pula rakyat yang belum sungguh-sunguh tidak punya rumah kecuali alas tidur dan ruang hidup sederhana. Jadi rakyat ada yang sudah menikmati kemerdekaan tetapi ada juga yang belum merasakan kemerdekaan dalam situasi yang real. Itik adalah salah satu jenis hewan berkaki dua, bersayap, berleher jenjang, dan suka berbaris rapi. Kwek-kwek menjadi ciri khas paduan suaranya saat gembira, sedih, mengigau, bermimpi, terancam, tapi juga berakting. Karena keahliannya itu, ia tampil dalam film-film kartun yang melegenda di televisi. PolItik menjadi sajian media dan menu pembuka diskusi di warung-warung, ruang kerja, pasar modal, pasar tradisional, atriumn mall, rumah sakit, dan tempat-tempat umum lainnya. Tidak terbatas persoalan dalam negeri, tetapi juga persoalan luar negeri. Tentu saja rakyat yang melek PolItik lebih tahu strategi con

RIAK KECIL GELOMBANG BESAR

RASA INGIN TAHU YANG BESAR adalah salah satu sikap ilmiah.      Mau tahu sedikit atau banyak itu pilihan. Daya tarik magnet selalu berada pada dua kutub yang berbeda. Kesadaran akan eksistensi dan hakikat seharusnya menjadikan pola pikir terbuka bahwa perbedaan itu salah satu dalil tak terbantahkan oleh akal sehat manusia. Tingkat-tingkat kecerdasan itu melekat pada diri setiap insan. Bahwa ada kesamaam di antaranya juga bukan suatu kebetulan seperti yang sering ditulis dalam cerita sinetron di tv.      Tingkat kecerdasan dasar dimulai sejak dalam kandungan ibu, maka rahim ibu diinisiasikan sebagai sekolah kehidupan -- PAUD masa pranatal . Tingkat kecerdasan lanjutan pertama berlaku sejak 'terlahir' keluar dari persembunyian rahim ibu ( pascanatal) . Proses keluar dari persembunyian rahim tentu saja melalui persalinan. ada persalinan normal, lancr; ada persalinan 'istimewa'. Secara umum persalinan setelah usia matang kandungan 9 bulan 10 hari. Bagaimana jangka wakt

BERMAIN DENGAN HUKUM

Norma hukum dibuat dan disepakati untuk ditaati agar kebebasan yang dimiliki oleh manusia dapat dipertanggungjawabkan di mata hukum.Dengan begitu di dalam hukum hukum terkandung syarat: bersifat mengikat, memberikan kepastian, berlaku umum, dan sanksi yang tegas. Lembaga-lembaga yang berhubungan dengan produk hukum tentunya dihuni oleh pemikir, praktisi, pengamat, dan peneliti dalam kewenangan keilmuannya, bukan dipenuhi oleh pejabat lintas partai, apalagi mafia hukum. Norma hukum itu juga berjenjang sesuai perkembangan peradaban manusia. Ada norma kesusilaan/etika yang mengandung unsur kepatutan di muka umum, ada norma adai-istiadat yang menjadi tradisi turun-temurun, ada norma hukum alam yang cenderung mengikuti kewajaran, dan ada norma hukum tertulis yang setiap periode waktu akan ditambah, dikurangi, atau dimodifikasi oleh pemegang kebijakan ketatanegaraan formal. Ketika pergeseran dan suksesi kekuasaan terjadi, ada banyak kepentingan dan pemikiran berkembang di masyarakat mula