Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

BERMAIN DENGAN HUKUM

Norma hukum dibuat dan disepakati untuk ditaati agar kebebasan yang dimiliki oleh manusia dapat dipertanggungjawabkan di mata hukum.Dengan begitu di dalam hukum hukum terkandung syarat: bersifat mengikat, memberikan kepastian, berlaku umum, dan sanksi yang tegas. Lembaga-lembaga yang berhubungan dengan produk hukum tentunya dihuni oleh pemikir, praktisi, pengamat, dan peneliti dalam kewenangan keilmuannya, bukan dipenuhi oleh pejabat lintas partai, apalagi mafia hukum. Norma hukum itu juga berjenjang sesuai perkembangan peradaban manusia. Ada norma kesusilaan/etika yang mengandung unsur kepatutan di muka umum, ada norma adai-istiadat yang menjadi tradisi turun-temurun, ada norma hukum alam yang cenderung mengikuti kewajaran, dan ada norma hukum tertulis yang setiap periode waktu akan ditambah, dikurangi, atau dimodifikasi oleh pemegang kebijakan ketatanegaraan formal. Ketika pergeseran dan suksesi kekuasaan terjadi, ada banyak kepentingan dan pemikiran berkembang di masyarakat mula

LELAKI YANG SELALU MENATAP CAKRAWALA

Ia suka menghampiri gundukan pasir di tepi pantai senja. Ia berjalan di pinggirnya yang basah berbuih. Matanya tajam memandang arah matahari tenggelam di ujung gelombang. Sampai jauh gemuruh lidah air menyapu risknya yang jernih. Ia suka duduk menghitung angin lewat semilir rambutnya, juga getaran udara di antara pori dan debu kwringat lembab.

MEMPERTAHANKAN HIDUP

Disadari atau tidak, usia manusia ada batasnya. Paling tidak klasifikasinya dibagi tiga, yaitu masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa. Masa kanak-kanak dapat dibatasi pemahamannya sejak bayi lahir, usia balita, hingga lulus SD. Usia remaja dimasuki saat mereka menjalani usia belajar SMP hingga SMA, dan memulai usia perguruan tinggi. Di perguruan tinggi inilah, kematangan pribadi, pertumbuhan fisik dan emosi-spiritual dibentuk. Pola berpikir berjenjang mengalami proses terus-menerus, kemandirian hidup diasah, mentalitas kerja, dan gaya hidup dikembangkan melalui berbagai aktivitas yang dimasukinya. Idealisme yang menggelora, jiwa romantisme petualangan yang menyusup pelan-pelan menunjukkan pesonanya. Dengan ketekunan dan ketrampilan yang dimiliki, ia bisa saja menyelesaikian pendidikan sambil bekerja paruh waktu. Masa selanjutnya adalah usia pembuktian kemampuan kerja nyata di masyarakat. Eksistensi hidup direalisasikan dalam pekerjaan dan percintaan. Ia siap memutuskan untu