Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2009

KERAJAAN SAMADI

Raja tua mangkat, digantikan oleh raja muda pewaris tahta dari permaisuri. Suksesi memang harus terjadi seiring regenerasi. Pada saat raja tua menjelang ajal, banyak rerasan di antara yang datang pisowanan tentang siapa dan bagaimana menghadapi situasi zaman ke depan. Kelompok sepuh suka bernostalgia tentang keterlibatannya pada masa jaya, sedangkan kelompok muda bicara teknologi persenjataan untuk perdamaian. Bahan bakar minyak telah dikonversikan menjadi bahan bakar gas. (Di tingkat rakyat perubahan itu membawa petaka ledakan dan kelangkaan stok di tingkat agen). Tungku batu harus diganti dengan kompor, selang dan regulator. Rakyat tidak diajari faktor safetynya. Biar berlaku strategi trial and error aja, kata pengusaha gas. Minyak kemana? diekspor untuk devisa, milik BUMN untuk diperdagangkan dan bukan dikonsumsi secara murah. Lokasi kerajaan selalu berada pada pusat atau sentra aktivitas yang dikelilingi benteng penjagaan sekaligus sebagai badan sensor terhadap ancaman luar. Tempa

CERITA YANG MEMANG MELAYU

Alkisah negeriku berangkat dari kesadaran warganya untuk merdeka dari belenggu penjajah, keterbelakangan, kemiskinan, dan kesederhanaan peradaban. Sebagian warga menikmati tinggal di dataran rendah sebagai bagian dari aliran sungai dan bekas letusan gunung berapi yang terkenal mampu menyuburkan lapisan tanah. Petak-petak tanah mereka olah dan sekat untuk usaha mempertahankan kelangsungan hidup: tempat tinggal, tempat bermain, berkebun, dan tentu saja membuang sampah. Pertemuan antarmereka membuat suasana menjadi lebih ramai, penuh dinamika hidup, termasuk konflik, dendam, tipu muslihat yang memuncak pada curiga, menuduh, fitnah dan amarah. (Prolog lain seperti dalang dalam kisah pewayangan saja) Ternyata, panorama lembah, hutan, gunung, sungai, bersama-sama bertepi di pantai laut yang berbeda jarak dan kedalamannya. Itulah persoalannya. Orang tidak mudah betah tinggal di tempatnya sendiri. Mata dan kaki cenderung ingin bergerak melihat tempat-tempat lain yang menggoda. Timbul niat ingi