Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

KERETAKU YANG KAUSERUDUK ITU

Aku pikir keretaku bakal sampai dengan selamat di stasiun tujuan akhir, setelah melewati stasiun demi stasiun antara yang terlewat. Rangkaian gerbong yang kubawa membawa nama-nama mereka lengkap dengan barang bawaan sekalian lambaian selamat jalan. Lalu, malam pun datang setelah senja. Rel yang biasa kami lewati terbujur sejajar menghubugkan kota demi kota, menyeberang perlintasan jalan, melewati jembatan, menerobos terowongan bukit hijau, dan istirahat di pelataran stasiun pemandu perjalanan. Setiap pemberhentian tentu ada keramahan pedagang menyapa penumpang yang haus ataupun lapar di jalan pulang.Percakapan yang mengalir dari hati kita saat menjelang berangkat, juga saat makan di perjalanan seperti cerita yang tak pernah lepas dari kelebat bayangan di kaca jendela. Lampu-lampu, pemukiman penduduk yang berjejer di kanan kiri jalur rel, juga sawah dan sungai kenangan, sirine di pintu perlintasan memandu kereta belajar berlari kencang tetapi juga belajar berhenti pada waktunya. Ketika

JALAN LAYANG ATAWA FLY OVER

Percepatan pembangunan sarana dan prasarana sebagai bentuk kemajuan kota besar tentu merupakan skala prioritas seluruh perangkat pemerintahan kota dan pemerintahan daerah bersangkutan. Otoda telah menunjukkan aturan main rumah tangga daerah masing-masing untuk merancang, mengelola, dan mengalokasikan budget anggarannya untuk skala prioritas yang telah mendapatkan persetujuan berbagai pihak. Tender pembangunan telah ditawarkan dan mendapatkan sambutan beberapa instansi terkait termasuk pihak sponsor investasinya. Upaya mengurai kemacetan, kesemrawutan pengguna jalan juga risiko banjir musiman setelah hujan deras yang mengguyur kota beberapa jam saja telah mengusulkan untuk membangun jalan di atas jalan pada ruas jalan kota yang paling mungkin dibangun di sana. Studi kelayakan dilakukan sebagai persiapan pembebasan tanah yang masih mungkin diupayakan dengan setengah membujuk dan ganti rugi secukupnya. Tentu saja perubahan pola pikir menjadi syarat adanya perubahan. Dengan proses tarik ul

CURUG TUJUH BIDADARI

Tersebutlah, ikhwal pengenalanku pada objek wisata alam berupa air terjun (curug) yang masih gres dan memang alami ini dari video seorang teman lama yang sekarang tinggal di Semarang, Jawa Tengah. Dalam gambar berjalan itu tertayang kejernihan air yang meluncur dari lereng perbukitan dan celah lempengan batu membentuk tirai selendang putih dan menggenang dalam kolam-kolam pemandian bertingkat dalamnya. Ketika kaki dan mata mendekati lembah di simpang jembatan itu, batu-batu sungai menahan arus derasnya bergemuruh menuju DAS berikutnya. Mungkin akan berlanjut pada petualangan wisata lainnya di tempat yang berbeda. Kalau ke sana pada musim ramai pengunjung, barangkali kita akan mendapatkan kesulitan untuk berpapasan atau memarkir kendaraan ke area objek karena jalan masuk keluar hanya cukup untuk satu ukuran mobil. Oleh karena itu disarankan untuk mengantisipasi waktu kedatangan pada saat tidak terlalu ramai pengunjung. Jalur wisata ini sederet dengan objek wisata lain sep

EPISODE WAYANG: BABAT ALAS WANAMARTA

Prolog: Meski dalam lakon tidak tampil, tokoh wayang Gatotkaca dipilih sang dalang untuk menandai dimulainya pertunjukan wayang ini. Barangkali karena kerajaan Pringgadani, asal tokoh idola ini jago terbang. Resume: Masa kanak-kanak dan pertumbuhan keluarga Pandawa sangat berpengaruh pada pembentukan karakter masing-masing pribadi Puntadewa, Permadi, Bratasena, Nakula, dan Sadewa. Hidup nomaden dalam penyamaran dan pembuangan dari kerabat sendiri sungguh menempa urat nadi kehidupan pewaris tahta Pandu. Untuk mendirikan wilayah kerajaan Amarta, Bratasena harus bekerja keras membuka hutan Wanamarta yang ternyata menjadi bagian kerajaan Indraprastha dan sarang para makhluk halus penunggu hutan. Di luar itu ternyata Arimbi, adik raja Arimba dan Brajadenta dari Pringgadani, mencari jodohnya dalam mimpi ke hutan Wanamarta. Kedigdayaan pasukan lelembut tak berhasil dijinakkan tanpa bantuan pelindung Pandawa, sang Punakawan: Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Sialnya, mantra ajian Puntadewa y

BUKAN ORANG CERDAS

Banyak orang mengaku pintar, memiliki segudang ilmu kanuragan, manajemen ketrampilan linuwih; namun tidak membina olah rasa batin, etika, moral yang cerdas. Sebagian besar sistem hidupnya diperhitungkan oleh kebijakan untung rugi. pertambahan modal, tingkat kesejahteraan, investasi jangka panjang dengan risiko minimal, dan popularitas. Banyak orang mengaku berkekurangan walaupun memiliki jabatan, rumah dengan halaman besar, penghasilan pokok dan seseran berjalan seimbang, keseharian hidupnya serba dilayani oleh orang lain sampai tak ada waktu untuk berbagi rizki dengan orang yang lebih menderita di sekitar pekarangannya. Warisan atau pembudidayaan tata ruang hidup sering menggoda diri kita sendiri untuk berpaling pada mentalitas keserakahan berkelanjutan. Dalam kondisi memungkinkan, tanpa pandang bulu, orang berani secara terang-terangan mendemonstrasikan keberaniannya dengan kata-kata bahasa terseleksi di kerongkongan mengatakan dengan lantang: "Tak ada yang benar dan sempurna di

PARTIKEL BAHASA CYBER, DKK.

Sampai hari ini, Minggu, 21 Februari 2010, pukul 22.14, saya masih menulis di blog yang saya anggap jujur ini. Banyak orang dengan latar bervariasi telah, sedang, dan akan terus menulis menghiasi dunia cyber sejak dikembangkan sebagai media komunikasi global dan gratis lagi. Pertanyaan yang muncul di kepala saya saat ini adalah: "Sudah berapa banyak jiwa jika disensus data penduduk dunia manusia yang telah menulis, menggambar, menyebar virus, memanfaatkan, bahkan mengembangkan tanpa henti demi kemajuan teknologi informasi ini?" Saya tak hendak menjawab sendiri, karena tak cukup mampu untuk mengumpulkan data. Saya sadar akan keterbatasan pemahaman sistem apalagi mekanisme prosedural yang berlisensi 'master' pun akan berbenturan dengan regulasi layanan jaringan. Jadi, saya akan menjelajahi ruang yang mampu saya kenali pola frekuensi kemunculannya, sepanjang ada dukungan waktu jelajah 'murah meriah' ini. Orang-orang yang memiliki akses dengan dukungan finansial

HIDUP ATAU MATI

Pemeo itu sangat heroik saat perjuangan bangsa saya untuk memperoleh kemerdekaan. Terbukti ampuh untuk membakar semangat tempur 'gerilya' rakyat bersama laskar muda bambu runcing, parang, tombak, dan senjata pampasan untuk memukul mundur dari garis demarkasi dan memilih gencatan senjata, jam malam, patroli konvoi, lalu serangan udara memporakporandakan strategi manual pejuang bersembunyi total. Ketika periode merdeka berkembang biak dari pemilu ke pemilu, presiden ke presiden berikutnya, pemeo itu bergeser ke wilayah 'kekuasaan' dan wilayah 'rakyat', serta 'pemilik modal'. Adu visi, misi, sampai strategi tender seperti iklan berjalan yang kuat etika bisnisnya: menjual dan membeli, untung dan rugi, hutang dan piutang, peluang dan risiko. Semua berujung pada hukum kemakmuran dan kesejahteraan standar manjerial: planning, organizing, controlling, and evaluation. Dengan pendekatan selalu meng-update ilmu baru dan penyeleksian sesuai kebutuhan diharapkan mene

MUTIARA TANAH LEMPUNG

Balutan lumpur di kaki masih terasa dingin pada subuh ini, karena orang-orang biasa bangun ketika fajar belum merekah. Dengan sedikit gumam dan desah nafas, kaki harus berjalan menelusuri pematang sawah di ujung desa. Beberapa lampu di tikungan jalan kampung masih menyala, sisanya disamarkan oleh pucuk daun bergoyang memburu angin. Alas kaki tak lagi dibutuhkan karena menapak ke permukaan tanah gembur lebih nikmat terasa di pori-pori, apalagi kalau semut menjepitkan moncongnya dengan kesal pada salah satu bagian kulit paling ideal untuk digigit. Ujung-ujung daun rumput tajam kadang menggores dengan santai ke mana ia mau. Dan ketika sapuan air mengenai luka, seperti sepasukan semut ganas menggigit bersamaan pada tempat gigitan yang sama. Tapi tanah tetap digali, tanah tetap dicangkul. Hanya dengan begitu, lahan siap untuk proses pengolahan masa tanam selanjtunya. Begitulah keseharian para pekerja alam pertanian berkumandang tak henti, tak jemu, dan kembali esok hari pada jam dan tempat