Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2009

KOMUNITAS KERE(N)

Judul-judul di Kompas beberapa kali bergaya seperti judul tulisan saya ini. Saya termasuk pengekor aja dulu seperti teori imitation yang saya peroleh di bangku kuliah sebelum punya gaya sendiri tirulah idolamu, biarlah sementara jadi idiot kereatif. Walau harus merancang budget ketat tiap bulan dari gaji yang pas-pasan, membaca informasi aktual lewat media massa wajib hukum hariannya. Ini hidup, Bung! Trend masyarakat dalam negeri maupun luar negeri perlu dilihat, dipahami, meski tak harus diikuti sakelijk, mentah, dan halal. Fatwanya dibuat sendiri dengan disiplin ilmu kanuragan, kebatinan, dan kantong rumah tangga. Sederhana: Biarlah orang membeli petasan, rokok, ijazah, pekerjaan, jabatan, ktp, perempuan, sebagai jalan pinta(r/s); dan saya membeli koran sepulang kerja ngambilnya(meski resmi berlangganan pada tukang lapak koran pinggir jalan). Dengan begitu saya kenal banyak pengecer koran di perempatan lampu jalan, tukang parkir toko sebelah, dan pembeli koran bekas yang datang ke

ROMEO AND JULIET VERSI PALEMBANG

Kayaknya kisah klasik shakespeare, sang maestro sastra puitik London itu gaungnya universal ya. Romantika sepasang muda-mudi yang fall in love-nya begitu buta itu tak berujung kegembiraan. Mereka harus berakhir tragis sebelum usia lanjut. Mungkin kita di Indonesia perlu membuat versi cerita yang lebih membahagiakan kali ya biar ada amanat yang berpengharapan hidup sejahtera sampai akhir menutup mata... mati juga ujungnya. Koran minggu ini menguak peristiwa tragis dari palembang. Korban pertamanya selalu perempuan, seperti skenario klasik aja. Bedanya settingnya pola keluarga modern, bukan kerajaan yang feodal, monarki yang mempertahankan tradisi bibit, bobot, bebet secara kaku. Dalam sastra Indonesia sendiri dikenal cerita Sitti Nurbaya, Salah Asuhan, Sengsara Membawa Nikmat yang tidak jauh dari nuansa romanika perjodohan pada masanya; lalu yang lebih kemudian Cintaku di Kampus Biru, Arjuna Mencari Cinta, sampai Saman. Ada keharuan mendalam di dada ini, Ada emosi terpendam yang tak ter

LEMBAGA PEMASYARAKATAN TUHAN

Ketika bertemu teman napi di Nusakambangan beberapa tahun lalu, ia bercerita banyak tentang masa senggangnya di pulau khusus permukiman kembali tahanan dari berbagai daerah lain dan berbagai kasus pelanggaran hukum positip yang sudah diputus hakim pengadilan negara. Seperti halnya tokoh Robinhood yang ganteng dari hutan Sherwood, ia dikenal warga sebagai pemuda bertemperamen sosial tinggi. Keprihatinan kampung dalam menghadapi gejolak krisis dihadapinya dengan aliran dana segar yang memberi harapan keluar dari kemelut. Keluarganya termasuk keluarga berkecukupan. Saudara-saudaranya tak ada yang menganggur walau tidak semua bekerja di kantor atau perusahaan. Mereka ini membuka wira usaha sendiri, bahkan merekrut teman sekampung untuk terlibat aktif memperbaiki kesejahteraan hidup ala kampung yang penuh kesibukan. Keuletan kerja mereka tak perlu diragukan, modal dasar mereka sekolahan yang cukup disegani. Apalagi modal dana keuntungan yang berhasil mereka himpun, cukup untuk membiayai sek