Disadari atau tidak, usia manusia ada batasnya. Paling tidak klasifikasinya dibagi tiga, yaitu masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa. Masa kanak-kanak dapat dibatasi pemahamannya sejak bayi lahir, usia balita, hingga lulus SD. Usia remaja dimasuki saat mereka menjalani usia belajar SMP hingga SMA, dan memulai usia perguruan tinggi.
Di perguruan tinggi inilah, kematangan pribadi, pertumbuhan fisik dan emosi-spiritual dibentuk. Pola berpikir berjenjang mengalami proses terus-menerus, kemandirian hidup diasah, mentalitas kerja, dan gaya hidup dikembangkan melalui berbagai aktivitas yang dimasukinya. Idealisme yang menggelora, jiwa romantisme petualangan yang menyusup pelan-pelan menunjukkan pesonanya. Dengan ketekunan dan ketrampilan yang dimiliki, ia bisa saja menyelesaikian pendidikan sambil bekerja paruh waktu.
Masa selanjutnya adalah usia pembuktian kemampuan kerja nyata di masyarakat. Eksistensi hidup direalisasikan dalam pekerjaan dan percintaan. Ia siap memutuskan untuk menggunakan hak di antara kewajiban hidupnya. Masa ini sudah bisa dikatakan usia dewasa. Dewasa fisik dan dewasa mental - spiritual. Cita-cita, usaha, kerja, cinta, dan prestasi dipupuk sampai pada ketercapaian yang ideal.Dan ia menjadi matang daripadanya.
Bertambahnya usia, pengalaman, pengetahuan, dan keberhasilan, suka duka adalah kebahagiaan tersendiri. Ia menjadi bagian dari perjalanan hidup. Ia menjadi warna yang membedakan perbuatan baik atau buruk. Biasanya pada taraf ini orang menjadi mapan dan punya prinsip dalam hidup.Pengolah hidup sehat jasmani dan rohani adalah syarat menjalani hidup. Usia panjang adalah anugerah tersendiri dalam hidup dari-Nya.
Manula menjadi harapan banyak orang menghayati hidup, sejarah hidup, refleksi hidup yang mendalam untuk dimaknai.
Di perguruan tinggi inilah, kematangan pribadi, pertumbuhan fisik dan emosi-spiritual dibentuk. Pola berpikir berjenjang mengalami proses terus-menerus, kemandirian hidup diasah, mentalitas kerja, dan gaya hidup dikembangkan melalui berbagai aktivitas yang dimasukinya. Idealisme yang menggelora, jiwa romantisme petualangan yang menyusup pelan-pelan menunjukkan pesonanya. Dengan ketekunan dan ketrampilan yang dimiliki, ia bisa saja menyelesaikian pendidikan sambil bekerja paruh waktu.
Masa selanjutnya adalah usia pembuktian kemampuan kerja nyata di masyarakat. Eksistensi hidup direalisasikan dalam pekerjaan dan percintaan. Ia siap memutuskan untuk menggunakan hak di antara kewajiban hidupnya. Masa ini sudah bisa dikatakan usia dewasa. Dewasa fisik dan dewasa mental - spiritual. Cita-cita, usaha, kerja, cinta, dan prestasi dipupuk sampai pada ketercapaian yang ideal.Dan ia menjadi matang daripadanya.
Bertambahnya usia, pengalaman, pengetahuan, dan keberhasilan, suka duka adalah kebahagiaan tersendiri. Ia menjadi bagian dari perjalanan hidup. Ia menjadi warna yang membedakan perbuatan baik atau buruk. Biasanya pada taraf ini orang menjadi mapan dan punya prinsip dalam hidup.Pengolah hidup sehat jasmani dan rohani adalah syarat menjalani hidup. Usia panjang adalah anugerah tersendiri dalam hidup dari-Nya.
Manula menjadi harapan banyak orang menghayati hidup, sejarah hidup, refleksi hidup yang mendalam untuk dimaknai.
Komentar
Posting Komentar