Langsung ke konten utama

JALAN LAYANG ATAWA FLY OVER

Percepatan pembangunan sarana dan prasarana sebagai bentuk kemajuan kota besar tentu merupakan skala prioritas seluruh perangkat pemerintahan kota dan pemerintahan daerah bersangkutan. Otoda telah menunjukkan aturan main rumah tangga daerah masing-masing untuk merancang, mengelola, dan mengalokasikan budget anggarannya untuk skala prioritas yang telah mendapatkan persetujuan berbagai pihak. Tender pembangunan telah ditawarkan dan mendapatkan sambutan beberapa instansi terkait termasuk pihak sponsor investasinya.

Upaya mengurai kemacetan, kesemrawutan pengguna jalan juga risiko banjir musiman setelah hujan deras yang mengguyur kota beberapa jam saja telah mengusulkan untuk membangun jalan di atas jalan pada ruas jalan kota yang paling mungkin dibangun di sana. Studi kelayakan dilakukan sebagai persiapan pembebasan tanah yang masih mungkin diupayakan dengan setengah membujuk dan ganti rugi secukupnya. Tentu saja perubahan pola pikir menjadi syarat adanya perubahan.

Dengan proses tarik ulur di sana-sini akhirnya terwujud bentang ruas jalan di atas jalan yang menghubungkan lajur utama poros jalan prestisius di tengah kota bernama fly over . Semarak pembangunan dengan menekan sesedikit mungkin korban telah dilaksanakan. Lampu-lampu penghias menerangi ruas jalan ini dan taman kota terutama pada malam hari bertambah satu lagi di sekitar jalan layang yang baru saja dibangun ini.

Ketika kita melewatinya, terasa kita dibawa ke awang-awang pesona kota yang lebih tinggi dari sekian bangunan kokoh dan tiupan angin yang lebih sedikit kencang. Di atas jalan ini tentu kita tak boleh berhenti barang sejenak karena akan sangat tidak nyaman bagi penglihatan orang lain di samping melanggar aturan larangan rambu lalu lintas yang biasanya telah dipasang di pangkal jalan. Mengharapkan petugas setiap saat berpatroli untuk pelanggar yang satu ini bukanlah kebijakan rutin yang perlu.

Tinggal mengharapkan kedisiplinan dan kesadaran pengguna jalan-jalan kita ini perlu terus menerus diingatkan kepada masyarakat. Ada banyak korban telah melayang di jalan-jalan lain justru bukan di jalan layang dan seharusnya memang bukan tempatnya meninggalkan kewaspadaan diri di jalan manapun pada saat kapan pun.

Kita mungkin sudah sangat berhati-hati dalam berkendaraan di jalan-jalan, tetapi kadang orang lain justru tidak lebih hati-hati daripada kita sendiri. Pada saat jalan-jalan itu kita pakai bersama, justru kita ingin saling mendahului dan memacu kendaraan melebihi batas kecepatan dan dengan cara mengemudikan yang seolah menganggap orang lain tidak ada. Dan pada saat kita lengah, jalan layang yang kita bayangkan berupa bangunan kokoh tengah kota itu berubah menjadi jalan kematian berpuluh nyawa yang bukan seharusnya berakhir di jalan itu.

Orang-orang akan disibukkan di situ, ambulan akan meraung di situ, dan petugas lain dengan sigap mencatat secara cermat dilengkapi sketsa dan gambar foto sebagai laporan kejadian perkara lakalantas di wilayah yurisdiksi polsek masing-masing kecamatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERMAIN DENGAN HUKUM

Norma hukum dibuat dan disepakati untuk ditaati agar kebebasan yang dimiliki oleh manusia dapat dipertanggungjawabkan di mata hukum.Dengan begitu di dalam hukum hukum terkandung syarat: bersifat mengikat, memberikan kepastian, berlaku umum, dan sanksi yang tegas. Lembaga-lembaga yang berhubungan dengan produk hukum tentunya dihuni oleh pemikir, praktisi, pengamat, dan peneliti dalam kewenangan keilmuannya, bukan dipenuhi oleh pejabat lintas partai, apalagi mafia hukum. Norma hukum itu juga berjenjang sesuai perkembangan peradaban manusia. Ada norma kesusilaan/etika yang mengandung unsur kepatutan di muka umum, ada norma adai-istiadat yang menjadi tradisi turun-temurun, ada norma hukum alam yang cenderung mengikuti kewajaran, dan ada norma hukum tertulis yang setiap periode waktu akan ditambah, dikurangi, atau dimodifikasi oleh pemegang kebijakan ketatanegaraan formal. Ketika pergeseran dan suksesi kekuasaan terjadi, ada banyak kepentingan dan pemikiran berkembang di masyarakat mula

POLITIK: POLI YANG ITIK-ITIK

Pol suguhan tayangan televisi di rumah-rumah yang suka mengisi hari-harinya di rumah rakyat. Ada rakyat yang sungguh-sungguh rakyat yang punya rumah, namun ada pula rakyat yang belum sungguh-sunguh tidak punya rumah kecuali alas tidur dan ruang hidup sederhana. Jadi rakyat ada yang sudah menikmati kemerdekaan tetapi ada juga yang belum merasakan kemerdekaan dalam situasi yang real. Itik adalah salah satu jenis hewan berkaki dua, bersayap, berleher jenjang, dan suka berbaris rapi. Kwek-kwek menjadi ciri khas paduan suaranya saat gembira, sedih, mengigau, bermimpi, terancam, tapi juga berakting. Karena keahliannya itu, ia tampil dalam film-film kartun yang melegenda di televisi. PolItik menjadi sajian media dan menu pembuka diskusi di warung-warung, ruang kerja, pasar modal, pasar tradisional, atriumn mall, rumah sakit, dan tempat-tempat umum lainnya. Tidak terbatas persoalan dalam negeri, tetapi juga persoalan luar negeri. Tentu saja rakyat yang melek PolItik lebih tahu strategi con

RIAK KECIL GELOMBANG BESAR

RASA INGIN TAHU YANG BESAR adalah salah satu sikap ilmiah.      Mau tahu sedikit atau banyak itu pilihan. Daya tarik magnet selalu berada pada dua kutub yang berbeda. Kesadaran akan eksistensi dan hakikat seharusnya menjadikan pola pikir terbuka bahwa perbedaan itu salah satu dalil tak terbantahkan oleh akal sehat manusia. Tingkat-tingkat kecerdasan itu melekat pada diri setiap insan. Bahwa ada kesamaam di antaranya juga bukan suatu kebetulan seperti yang sering ditulis dalam cerita sinetron di tv.      Tingkat kecerdasan dasar dimulai sejak dalam kandungan ibu, maka rahim ibu diinisiasikan sebagai sekolah kehidupan -- PAUD masa pranatal . Tingkat kecerdasan lanjutan pertama berlaku sejak 'terlahir' keluar dari persembunyian rahim ibu ( pascanatal) . Proses keluar dari persembunyian rahim tentu saja melalui persalinan. ada persalinan normal, lancr; ada persalinan 'istimewa'. Secara umum persalinan setelah usia matang kandungan 9 bulan 10 hari. Bagaimana jangka wakt